Rabu, 04 Februari 2009




Melaksanakan Pengajaran Model Tim

Permasalahan harus mengajar 24 jam merupakan permasalahan umum yang dialami guru bidang studi yang hanya memiliki rombongan belajar kecil, sementara jumlah gurunya terlalu banyak. Padahal, minimal mengajar 24 jam merupakan persyaratan pokok untuk dapat mencairkan tunjangan profesi bagi guru yang telah lulus sertifikasi. Sebagai salah satu solusinya, sudah banyak sekolah menerapkan pola team teaching (pembelajaran secara tim).

Team teaching dapat dimaknai sebagai: 1) Pembelajaran pada sekelompok murid dalam satu mata pelajaran yang diajarkan lebih dari satu guru, secara terpisah, pembagian tugas berdasar materi yang disepakati, sesuai dengan kemampuan/bidang keahlian, 2) Pembelajaran satu mata pelajaran pada sejumlah kelas oleh sejumlah guru, dengan pembagian tugas per kelas/satu guru, dan 3) Pembelajaran satu mata pelajaran pada sekelompok murid/satu kelas, oleh dua orang atau lebih, bersama, bekerja sama, berkolaborasi antara guru-murid dalam waktu pertemuan yang sama. Team teaching juga dikenal dengan istilah mengajar dalam satu tim (lebih dari satu orang), pengajaran beregu, atau collaborative teaching. Pelaksanaan team teaching dapat dilakukan melalui berberapa pola antara lain:

1) Sejumlah guru mengajarkan mata pelajaran sama, di kelas berbeda-beda (bahasa Indonesia, matematika, fisika, ilmu pendidikan, sejarah). Perencanaan materi, bahan ajar, atau hand out dilakukan bersama-sama, penyajian dan evaluasi dilakukan secara berbeda (sendiri-sendiri).

2) Setiap guru melakukan perencanaan, menentukan materi, penyajian, dan evaluasi secara sendiri-sendiri, lalu hasil evaluasi digabung.

3) Satu mata pelajaran (teori/praktik) diajarkan tiga orang guru secara bersama-sama, mulai perencanaan, pelaksanaan, penilaian bersama-sama secara variatif.

4) Pelaksanaan bersama, seorang guru sebagai penyaji atau menyampaikan informasi, seorang guru membimbing diskusi kelompok atau membimbing latihan individual.

5) Anggota team teaching secara bergantian menyajikan topik atau materi. Diskusi dan tanya jawab dibimbing secara bersama dan saling melengkapi jawaban dari anggota tim.

6) Seorang guru (senior) menyajikan langkah-latihan, observasi, praktik dan informasi seperlunya. Kelas dibagi dalam kelompok, setiap kelompok dipandu seorang guru (fasilitator). Akhir pembelajaran masing-masing kelompok menyajikan laporan (lisan/tertulis) dan ditanggapi bersama serta disimpulkan bersama.

Ada baiknya team teaching sekaligus dioptimalkan sebagai bentuk implementasi lesson studi untuk memperbaiki pembelajaran dan hasilnya bisa dituliskan dalam bentuk laporan penelitian tindakan kelas. Dengan demikian, team teaching bisa sekaligus mengatasi masalah kekurangan jam mengajar, dan menambah karya tulis ilmiah, baik untuk keperluan melengkapi dokumen portofolio maupun untuk keperluan kenaikan pangkat ke golongan IVa atau IVb. Selamat melaksanakan team teaching.


Sumber: Drs Martadi MSn
Jawa Pos, 30 Januari 2009



Tidak ada komentar:

Posting Komentar